Hikmah Sahabat Abdullah bin Rawahah Yang Diutus Rasulullah Kepada Kaum Yahudi
Setelah benteng Khaibar milik Yahudi jatuh ke tangan Muslimin, diperoleh banyak sekali rampasan perang. Di antaranya berupa kebun kebun korma yang luas. Yahudi Madinah terkenal sebagai petani korma yang handal.
Namun para Shahabat banyak yang kurang paham cara mengelola korma. Terutama yang aslinya pedagang dari Makkah. Selain jarak ke Khaibar juga jauh, sekitar 60-70 km arah utara dari pusat Madinah.
Yahudi Khaibar menawarkan diri kerjasama "garap kebun". Mereka yang kelola, nanti hasil dibagi bersama Muslimin pemilik kebun. Nabi Saw karena manusia LEMBUT HATI, beliau setuju usulan kerjasama itu.
Setelah setahun berlalu, tiba saatnya pembagian hasil KEBUN KHAIBAR dilakukan. Rasul Saw mengirim utusan ke Khaibar untuk mengurusnya. Luar biasa, beliau tunjuk seorang PENYAIR, bukan "The Accountant". Namanya Abdullah bin Rawahah Ra.
Saat tiba di Khaibar, kaum Yahudi sudah "kumat lagi sakitnya". Mereka bermaksud MENYUAP Ibnu Rawahah, agar dia memberikan prosentase ke Yahudi lebih banyak. Tentu saja Sahabat yang mulia itu menolak keras.
"Demi Allah, tidak ada manusia yang paling aku benci, selain kaum kalian (Yahudi) ini. Tapi yakinlah, aku akan bertindak seadil-adilnya," kata Ibnu Rawahah.
Maksudnya, secara pribadi beliau sangat ANTI YAHUDI. Tapi sikap antinya tidak akan membuat dia menzhalimi hak hak Yahudi. Termasuk upaya suap mereka, tidak akan mempengaruhi sikapnya.
Mendengar pernyataan Ibnu Rawahah yang tegas itu, kaum Yahudi berdecak kagum. "Dengan cara seperti inilah, langit dan bumi ditegakkan (oleh Allah)," kata para Yahudi itu.
Benar adanya. Allah telah meletakkan MIZAN KEADILAN di petala langit langit. Seperti disebut dalam Ar Rahman:
وَٱلسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ ٱلۡمِيزَانَ
"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca [keadilan]." (QS Ar-Rahman: 7)
Ibnu Rawahah Ra menyelesaikan tugasnya dengan gemilang. Nantinya beliau gugur sebagai PENYAIR HEROIK, pembawa panji bendera Ummat dalam perang Mu'tah kontra Romawi.
BUTIRAN HIKMAH DI BALIK KISAH:
1. Rasul Saw tidak melarang muamalah dengan orang kafir; selama saling menguntungkan, adil, jujur.
2. Rasul Saw TIDAK KEBERATAN memilih seorang ahli tertentu untuk mengerjakan urusan di luar bidangnya; selama orang itu mampu dan tangguh.
3. Suap (risywah) adalah penyakit perusak MUAMALAH. Jangan dilakukan. (Mayoritas fenomena KORUPSI di Indonesia, karena suap menyuap).
4. Kebencian kepada suatu kaum tidak membolehkan KEZHALIMAN atas kaum itu. Kalau zhalim, ya ditindak sesuai hukum.
5. Bahwa tatanan kehidupan di mana pun, TERPELIHARA LEWAT PENEGAKAN KEADILAN. Perbuatan tidak adil, akan merusak tatanan.
Demikian, kisah indah Abdullah bin Rawahah Ra. Semoga bermanfaat. Amin amin ya Rabb.
0 Response to "Hikmah Sahabat Abdullah bin Rawahah Yang Diutus Rasulullah Kepada Kaum Yahudi"
Posting Komentar